Kita Perwira Navigasi
Menentukan Posisi - Membuat Garis Haluan
Assalamualaikum Wr. Wb
Dear all,
Sore itu pulang dari kantor aku duduk menunggu nasi goreng pesananku di Mie Aceh langgananku. Masakan dari keluarga pengusaha warung makanan ini memang luar biasa. Aku tak tahu apakah aku ini Aceh mania karena banyak hal yang berkesan tentang Aceh sehingga masakannya enak-enak di lidahku atau memang benar demikian. Mungkin yang kutemui pas yang istimewa termasuk istimewanya ibu-ibu di Ladong, Banda Aceh, yang menyediakan makanan ketika aku tugas ke sana. Bayangkan (anda bayangkan saja karena akulah yang menikmatinya) 9 hari tiap hari makan ikan itu-itu juga dengan “hanya”berubah cara masak dan ternyata aku mau tak mau ingin dan harus menikmatinya karena memang enak, menarik, tak dapat ditinggalkan. Subhanallah.. Allah telah menundukkan lautan dan membuat ikannya segar untuk dimakan. Dan bagiku ini terbukti di Aceh.Terima kasih Bapak - Ibu Teuku Muda.
Sambil menunggu kubaca majalah Saksi edisi lama yang tergeletak di meja, rupanya itu edisi mengenang Ust Rahmat Abdullah. Aku hanya sempat baca beberapa tulisan, namun itupun cukup membuatku teringat guruku yang lain, Capt.HR Soebekti tentang navigasi – Ilmu Pelayaran dan Pak Soeyanto dosen Biologi Laut. (maafkan saya banyak nakal waktu bapak piket).
Masih terngiang di telingaku; maksud dan tujuan Ilmu Pelayaran adalah 1. Menentukan tempat di mana kapal berada di bumi 2. Mencari jalan mana kapal tiba di tempat tujuan dengan aman. Bla bla bla.
Aku ikuti uraian Ust. Rahmat dengan imajinasiku sendiri. Saat itu di pantai ada ikan-ikan di ember yang diisi air, apa yang dipikirkan dan dilakukan 5 makhluk yang ada di situ? Seekor kucing berpikir dan berusaha memakannya dengan diam-diam mencuri mengendap-endap, seorang anak kecil main-main dengan ikan itu sampai dia merasa bosan, seorang nelayan berpikir bagaimana dia dapat keuntungan dengan ikan itu apakah diolah ataupun langsung dijual. Guru perikanan berpikir ini akan jadi alat peraganya atau bahan ajarnya. Seorang Ketua Program Sekolah atau Universitas atau pimpinan departemen akan berpikir bagaimana mendidik bangsa ini makan ikan, menangkapnya, dengan cara apa, siapa yang mampu mengajar, bagaimana kurikulumnya dst.dst.
Sedang Sang Pencipta alam semesta termasuk makhluk-makhluk tadi- sudah berfirman : “Aku akan menjadikan manusia menjadi khalifah di muka bumi ...” bahkan Yang Menciptakan sendiri menyatakan :” sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam ....”
By the way, posisi kita dimana ya dan mau kemana? Apakah seperti hewan kucing itu, atau anak kecil yang pikirannya main-main saja, atau manusia yang berpikir untuk mencari hidup, atau yang mengajar di bidangnya saja, atau ketua program yang membangun peradaban? .....jadi khalifah yang mulia atau atau khalifah yang merusak, seperti hewan? ....
Mari kita tentukan posisi kita di bumi- bergaul dengan manusia-, kemudian bikin garis haluan menuju tujuan. Kita jadi Mualim Dua – sang Navigator, Perwira Navigasi.
Terimakasih guru-guruku, engkau adalah bintang-bintangku.
Wassalam,
Ordinary Sailor
“Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS An-Nahl - 14)
“Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al-Baqarah – 30)
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (QS Bani Israil – 70)
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS Al-A’raaf -179)
Sabtu, Februari 07, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ass.ww.
BalasHapusSaya yakin dan percaya bahwa setiap ada pengunjung yang membaca postingan Bapak di Blog, Bapak sudah mendapatkan pahala dari-Nya.
Kalau Bapak, hanya menceritakan itu kepada seseorang, mungkin hanya orang tersebut yang tahu (secara langsung dari Bapak), tapi...mungkin ia juga lupa sebelum dia sampaikan ke yang lainnya.
Jika ada di Blog Bapak, niscaya setiap pengunjung menikmati pencerahan tadi.
Subhanallah...masih banyak pr ya...Pak?
Wass.
Alhamdulillah,
BalasHapusYang jelas pembuatan bahtera ini ramai-ramai banyak yang terlibat. Kalau dapat kebaikan insya Allah kebaikan untuk semua yang terlibat tanpa mengurangi kebaikan masing-masing.
Doomo Arigato
Ass.ww
BalasHapusTemplate-nya sudah lumayan Pak. Hanya tata letaknya perlu diatur.
1. dimenu pengaturan tata letak, coba pindahkan beberapa dari headernya ke samping kanan (pengikut, arsip dan mengenai saya)
2. kemudian simpan perubahan.
3. view Blog.
Mauliate...
Ass.
BalasHapusHoreee Aku bisa!!
Doomo Arigato Gozaimasta
Ass.
BalasHapusBiar lebih bagus terlihat kapalnya, perlu ditambah gadget Pak.
1. Buka kustomisasi
2. Pili tata letak
3. klik tambah gadget
4. tambahkan gadget yang telah dipilih
5. simpan perubahan
Biar tertata rapi, silahkan diatur posisinya pada menu tata letak dan jangan lupa klik simpan perubahan setelah selesai.
Selamat...